Sabtu, 12 November 2016

TEORI KONSUMSI ISLAM OPTIMAL SOLUTION

MAKALAH EKONOMI ISLAM
TEORI KONSUMSI ISLAM
OPTIMAL SOLUTION


   
DI SUSUN OLEH :


NAMA                                   : RESI WISTOPER
NPM                                       : 1521030514
ALAMAT BLOG                 : http://resi-wistoper.blogspot.co.id/
DOSEN PEMBIMBING      : ANAS MALIK M.E.I



JURUSAN MUAMALAH
FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LAMPUNG
2016



KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga kami di beri kemudahan untuk menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat serta salam selalu terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.  Beserta keluarga dan sahabatnya, diiringi dengan upaya meneladani akhlaknya yang mulia.
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Anas Malik M.E.I selaku dosen mata kuliah  “Ekonomi Islam” yang telah memberikan bimbingan bagaimana cara agar kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai tuntunan. Makalah ini di susun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Ilmu Akhlak” .
Namun  tidak lepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa, isi dan segi lainnya. Oleh karena itu, kritik dan saran  yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini. Harapan kami semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya bagi mahasiswa IAIN Raden Intan Lampung. Terimakasih.
Wassalammu’alaikum warahmatullahhi wabarakatuh

Bandar Lampung, 2Oktober  2016

                                                                                                                        Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar belakang
Ilmu ekonomi modern menganalisis masalah ekonomi, lepas dari pertimbangan moralitas dan agama. Gejala- gejala yang diamati dijelaskan dengan logika.  Misalnya mengapa di negara-negara maju atau kaya, setiap keluarga umumnya memiliki sedikit anak? Sedangkan di negara- negara yang belum maju, jumlah anak per keluarga umumnya banyak? Mengapa perusahaan- perusahaan yang mempunyai daya monopoli lebih suka menjual produk dalam jumlah lebih sedikit dengan harga yang lebih tinggi? Dan masih banyak pertanyaan yang lainnya.
Untuk menjawab pertanyaa- pertanyaan di atas, ekonomi mengembangkan pemahaman- pemahaman dan peralatan analisis ekonomi mikro. Dengan peralatan itu ilmu ekonomi mengamati prilaku konsumen dan produsen. Prilaku konsumen penting dibahas untuk memahami sisi permintaan barang dan jasa. Prilaku produsen penting dibahas untuk memahami isi penawaran barang dan jasa. 



B.       Rumusan masalah        
a.         Apa itu optimal solution?
b.         Apa itu produsen dan fungsi produksi?
c.         Bagaimana penentuan volume produksi yang optimal ?
d.    Bagaimana maslahat dalam konsumsi itu?








BAB II
                PEMBAHASAN
A.        Optimal solution
Sesuai dengan asumsi rasionalitas,maka konsumsi seorang muslim akan bertindak rasional.oleh sebab itu,pengambilan keputusan dari seorang konsumen senantisa didasarkan pada perbandingan antar berbagai refrensi,peluang dan manfaat serta madharat yang ada.konsumen yang rasioanl selalu selalu berusaha menggapai prefrensi tertinggi dari segenap peluang dan manfaaat yang tersedia.konsumen yang rasional berarti konsumen yang memilih suatu kombinasi komoditas yang akan memberikan tingkat utilitas paling besar.utilitas disini juga meliputi maslahat dan madharat yang ditimbulkan dari mengonsumsi komoditas tersebut.

Dengan demikian, kepuasaan maksimum seorang konsumen terjadi pada titik dimana terjadi persinggungan antara kurva indifference dengan budget line. Konsumen akan memaksimalkan pilihannya dengan dua cara:

       1)      Memaksimalkan utility function pada budget line tertentu
Maksimalisasi utility function pada budget tertentu
Kombinasi
Barang
Jumlah barang X yang dikonsumsi
Jumlah barang Y yang dikonsumsi
Pengeluaran
total
B
20
30
$80
R
20
20
$60
S
10
30
$70

Dengan tingkat pengeluaran tertentu yaitu $80, maka kombinasi barang B lebih baik daripada kombinasi R dan S. Kombinasi B lebih baik daripada R, karena dapat mengkonsumsi barang Y lebih banyak; dari segi total pengeluaran pun terlihat bahwa masih ada yang tidak termanfaatkan sebesar $20. Kombinasi B lebih baik daripada kombinasi S, karena dapat mengonsumsi barang X lebih banyak; dari segi total pengeluaran pun terlihat bahwa masih ada yang tidak termanfaatkan sebesar $10.
 


      Bab 5 teori ekonomi islam halaman 219
            2)      Meminimalkan budget line pada utility function tertentu

Minimalisasi budget line pada utility function tertentu
Kombinasi
Barang
Jumlah barang X
Yang dikonsumsi
Jumlah barang Y
Yang dikonsumsi
Pengeluaran
total
B
20
30
$80
T
20
30
$90

Untuk mengonsumsi 20X dan 30Y cukup diperlukan uang $80. Oleh karenanya kombinasi B lebih baik daripada kombinasi T, karena untuk mendapatkan T ia harus membayar lebih mahal untuk jumlah barang yang sama.
Untuk mengonsumsi barang x dan y dengan tingkat kepuasan yang sama, seorang konsumen mempunyai beberapa alternatif garis anggaran yang dibutuhkan.
Dengan demikian, optimalisasi konsumen akan terbentuk pada budget line paling kecil untuk                    
mendapatkan kepuasan yang sama. 

B.Produsen dan Fungsi Produksi

1.Produsen
Produsen dalam ekonomi adalah orang yang menghasilkan barang dan jasa untuk dijual atau dipasarkan. Orang yang memakai atau memanfaatkan barang dan jasa hasil produksi untuk memenuhi kebutuhan adalah konsumen.
Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.kegiatan menambah daya guna menambah sauatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan jasa.sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dianamakan produksi barang
2.    Fungsi optimal produksi
Optimalisasi produksi adalah suatu cara meningkatkan nilai dari suatu produksi dengan pengaruh variabel. Cara mengoptimalkan produksi bisa dengan meningkatkan  kualitas produksi, jumlah produksi, manfaat produksi, bentuk fisik produksi, dan lain- lain.
Produksi optimal, dikaitkan dengan penggunaan faktor produksi untuk memproduksi output
tertentu, posisi optimal ini dicapai, apabila tidak meningkatkan output tanpa mengurangi
produksi output yang lain.
Konsep efisiensi dari aspek ekonomis dinamakan konsep efisiensi ekonomis atau
    efisiensi harga. Dalam teori ekonomi produksi, pada umumnya menggunakan konsep ini.   

Dipandang dari konsep efisiensi ekonomis, pemakaian faktor produksi dikatakan efisien
apabila ia dapat menghasilkan keuntungan maksimum. Untuk menentukan tingkat produksi     optimum menurut konsep efisiensi ekonomis, tidak cukup hanya dengan mengetahui fungsi produksi.
C.      Penentuan volume produksi yang optimal
Menurut Riyanto (2001), penentuan jumlah produk optimal dapat dilihat dengan  memperhatikan biaya variabel. Biaya variabel dalam persediaan pada prinsipnya dapat digolongkan sebagai berikut:
·         Setiap biaya yang berubah- ubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses produksi yang disebut biaya persiapan produksi (set up cost).
·         Setiap biaya yang berubah- ubah sesuai dengan besarnya biaya rata-rata yang disebut dengan biaya penyimpangan (holding cost).
Biaya penyimpanan terdiri atas biaya- biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan perperiode akan semakin besar apabila rata- rata persediaan semakin tinggi. Biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan:
·         Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pemanas atau pendingin)
·         Biaya modal (opportunity cost of capita)
·         Biaya keuangan
·         Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan
·         Biaya asuransi persediaan
·         Biaya pajak persediaan
·         Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan
·         Biaya penanganan persediaan, dan sebagainya
bab 10 biaya produksi halaman 208
D.Maslahat dalam konsumsi
Dalam menjelaskan konsumsi,kita mengasumsikan bahwa kosume cenderung memilih barang dan jasa yang memberikan maslahat maksimum.hal ini sesuai dengan rasionalitas islami bahwa setiap pelaku ekonomi selalu ingin menigkatkan maslahat yang diperolehnya.keyakinan bahwa ada kehidupan dan pembalasan yang adl di akhirat serta informasi yang berasal dari allah SWT adalah sempurna memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kegiatan konsumsi.
      Sebagaimana telah dijelaskan kandungan maslahat terdiri manfaat dan berkah.demikian pula dalam prilaku konsumsi,seorang konsumen akan mempertimbangkan manfaat dan berkah yang dihasilkan dari kegiatan konsumsinya.konsumen merasakan adanya manfaatsuatu kegiatan konsumsi ketika ia mendapatkan pemenuhan kebutuhan fisik atau psikis atau material.sedangkan menurut syariat islam hanyalah mengonsumsi barang yang halal saja,karna itu merupakan kepatuhan terhadap allah SWT sehingga akan menghasilkan ganjaran dan bagi yang mengonsumsi barang yang haram akan mendapatkan siksaan darinya.

      Misalnya,ketika seseorang menonton televise di pagi hari,maka ia bisa melihat channel mengenai berita politik dan hukum,berita criminal,film kartun,hiburan music atau siaran lainnya.setiap jenis siaran tersebut dirancang untuk mampu memberikan manfaat  bagi penontonnya baik berupa layanan informasi maupu kepuasan psikis tambahan informasi dan kepuasan inilah merupakan yang diinginkan seseorang maka pemenuhan kebutuhan tersebut akan melahirkan maslahat sekaligus kepuasan namun jika pemenuhan kebutuhan tersebuttidak di landasi oleh keinginan,maka hanya akan menghasilkan manfaat semata.

Ajaran islam tidak melarang manusia untuk memenuhi kebutuhan ataupun keinginannya,selama dengan pemenuhan tersebut,maka martabat manusia bisa meningkat.semua manusia dibumi ini diciptakan untuk kepentigan manusia ,namun manusia diperintahkan untuk mengonsumsi barag atau jasa yang halal dan baiksaja secara wajar,tidak berlebihan.pemenuhan kebutuhan ataupun keinginan tetap dibolehkan selama hal itu mampu menambah maslahat atau tidak mendatangka madharat.         

Bab 4 tentang teori konsumsi islam halaman 129



BAB III
         PENUTUP
A.  Kesimpulan
Sesuai dengan asumsi rasionalitas, maka konsumsi seorang muslim akan selalu senantiasa didasarkan pada perbandingan antarberbagai preferensi, peluang, dan manfaat serta madharat yang ada. Konsumen yang rasional selalu berusaha menggapai preferensi tertinggi dari segenap peluang dan manfaat yang tersedia. Optimalisasi atau titik optimal bagi konsumen dapat terpenuhi dengan kombinasi konsumsi yang dapat memberikan kepuasan konsumen secara maksimal. Kepuasan maksimum seorang konsumen terjadi pada titik dimana terjadi persinggungan antara kurva indifference dengan budget line.

Dalam ekonomi islam ,diakui sebagai salah satu prilaku ekonomi dan kebutuhan asasi dalam kehidupan manusia.Prilaku konsumsi diartikan sebagai setiap prilaku seorang konsumen untuk menggunakan dan memanfaatkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.




B.            Saran
Memproduksi barang pun seharus nya memilih kualitas suatu barang dan memilih biaya minimal yang di keluarkan untuk suatu produksi, namun dapat memberikan kepuasan maksimal bagi konsumen beserta memiliki kemaslahatan.







DAFTAR PUSTAKA

Karim, Adiwarman.2007. Ekonomi Mikro Islam. Jakarta: PT. Raja grafindo
Rahardja, Pratama dan Manurung, Mandala. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi. Jakarta: Fakultas
Pusat Pegkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam(P3EI).ekonomi islam :Universitas Islam Indonesia Yogyakarta atas kerja sama dengan Bank Indonesia

                                                                                                            Penyusun



0 komentar: